ini adalah tugas saya mengikui PPK FK Unsri
---------------------------------------------------------------------------------------------
Dokter adalah salah satu profesi yang sangat digemari anak-anak untuk dijadikan cita-cita, termasuk saya sendiri. Saat masih kecil saya dengan lantangnya berkata “aku ingin jadi dokter” saat ditanya tentang cita-citaku. Saat itu yang saya tahu, dokter adalah seseorang yang bisa menyembuhkan penyakit dengan jarum suntik, stetoskop, dan obat-obatan yang dia miliki, selain itu dengan menjadi dokter kita mampu mendapatkan penghasilan yang besar, sungguh pikiran anak kecil.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Dokter adalah salah satu profesi yang sangat digemari anak-anak untuk dijadikan cita-cita, termasuk saya sendiri. Saat masih kecil saya dengan lantangnya berkata “aku ingin jadi dokter” saat ditanya tentang cita-citaku. Saat itu yang saya tahu, dokter adalah seseorang yang bisa menyembuhkan penyakit dengan jarum suntik, stetoskop, dan obat-obatan yang dia miliki, selain itu dengan menjadi dokter kita mampu mendapatkan penghasilan yang besar, sungguh pikiran anak kecil.
Semakin beranjak dewasa saya semakin sadar bahwa profesi dokter tidaklah sesederhana itu. Banyak resiko dan tanggung jawab yang harus diemban jika menjadi seorang dokter. Sesekali resiko yang besar itu sempat menggoyahkan keinginan saya untuk menjadi dokter, namun dengan dorongan dari orang tua saya yang memiliki harapan agar anaknya menjadi dokter saya terus menanamkan cita-cita ini sebagai tujuan hidup saya.
Sayangnya, menjadi seorang dokter tidak semulus dugaan saya. Tentu kita harus menjalani perkuliahan kedokteran untuk menjadi seorang dokter. Dan disinilah masalahnya muncul, begitu saya lulus SMA saya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi yang di selenggarakan berbagai universitas. Saya selalu menjadikan pendidikan dokter sebagai pilihan pertama, namun kegagalan demi kegagalan yang saya dapatkan. Dan puncaknya pada SNMPTN 2010, saya kembali mengalami kegagalan dengan tidak lulus pada pendidikan dokter, saya hanya mendapatkan T. Arsitektur sebagai pilihan kedua.
Dengan berat hati setahun pertama saya menjalani perkuliahan di T. Arsitektur, sempat terlintas dipikiran saya untuk mengubur mimpi saya menjadi dokter. Namun 1 bulan terakhir sebelum ujian SNMPTN 2011 saya-dengan dorongan ibu saya- mengambil keputusan besar untuk mengikuti intensif bimbingan belajar. Saya menguatkan hati untuk belajar sungguh-sungguh agar lulus pada pilihan yang saya harapkan.
Berbekal keputusan tersebut, saya akhirnya menjalani perkuliahan dan bimbingan belajar secara bersamaan, ini merupakan salah satu hal terberat yang harus saya alami, berkonsentrasi dalam dua hal yang saling berrtolak belakang. Namun, dengan semangat dan doa yang terus ibu saya berikan saya berhasil menjalankan keduanya meski dalam kondisi tubuh yang sangat kelelahan.
Untungnya apa yang saya lakukan tidak berakhir sia-sia. Pada hari pengumuman SNMPTN 2011, tertulis nama saya LULUS di Pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya. Malam itu menjadi malam yang sangat mengharukan dalam hidup saya dan ibu saya.
Sekarang saya semakin dekat dengan mimpi saya, mimpi indah yang saya teriakkan dengan lantang saat masih kecil . Mimpi menjadi seorang dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
just write your comment :D