air mata jatuh tak terbendung lagi
langit ikut menangis seakan mengerti kepedihan hati
tegak kuberdiri menatap punggung lelaki yang berjalan pergi
meninggalkan kasih yang telah sirna.
bayang lelaki itu semakin menipis
laksana embun pagi yang hilang ketika surya menyapa
kini tinggal aku yang tetap tegak berdiri
meratapi diri yang terbelenggu sakit hati
bayang lelaki itu tak tampak lagi
layaknya rumah rata tanah saat luapan air menerpa
tapi aku masih tetap tegak berdiri
melihat raga yang seakan mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
just write your comment :D